Dalam sebuah program Radio yang dipimpin oleh member Keyakizaka46, Koike Minami yaitu MBS 'The Hit Studio [ザ・ヒットスタジオ]' beberapa waktu lalu, Koike membahas satu ulasan tentang paper yang ditujukan kepada seluruh member 48 Group, paper itu berisikan tentang peraturan resmi dari manajemen untuk para membernya agar tidak menjalin satu hubungan / relationship selama bekerja sebagai seorang Idol. Hal ini juga lebih dikenal sebagai Renai Kinshi Jourei (恋愛禁止条例) atau Aturan Arti Cinta. Pro dan Kontra mengenai aturan cinta ini telah lama "merobek" banyak fandom yang bertebaran di seluruh dunia, ditambah lagi dengan pendirian ambigu dari sang Produser, Akimoto Yasushi yang menyatakan bahwa tidak ada larangan cinta di 48 Group, tidak bisa membuat clear masalah ini dikalangan fans.
Ini menjadi sebuah perdebatan abadi antara mereka yang berpendapat bahwa seorang idol juga manusia biasa : memiliki hati dan perasaan, dengan mereka yang berfikir bahwa aturan itu perlu untuk mempertahankan image mereka sebagai Idol. Intinya, apa yang selalu kita debatkan dalam fandom adalah mengenai konsep tentang seorang idol. Di sini, ane akan mencoba untuk merangkum argumen-argumen legit dari fans yang berbeda pandangan, jadi kalian bisa membuat opini sendiri mengenai RKJ.
Skandal Sasshi adalah topik yang paling banyak dibicarakan saat itu dan bahkan lebih heboh dari berita Graduatenya Acchan |
Pertama-tama, kita akan membuka kembali lembaran sejarah panjang Idol di Jepang. Perlu kalian ketahui, peraturan larangan cinta ini ternyata sudah dibuat jauh sebelum AKB48 dibentuk ! Pada tahun 1997, leader dari Morning Musume saat itu, Nakazawa Yuko, menyatakan bahwa dalam kertas kontak kerja mereka, terdapat sebuah " pasal " dimana mereka dilarang untuk memiliki pacar atau menikah. Sepuluh tahun kemudian, Kashiwagi Yuki dari AKB48 mengungkapkan pernyataan yang sama seperti Nakazawa, bahwa mereka harus mendatangani sebuah paper atau kertas yang isinya harus berjanji untuk tidak menjalin suatu hubungan dengan siapapun.
Jadi, sebenarnya apa sih tujuan dari aturan larangan cinta itu ? Jawabannya simple aja sih, dibuatnya aturan RKJ adalah untuk membantu image dari seorang Idol yang " pure & innocent " sehingga mereka ditujukan HANYA untuk para fans, bukan untuk pacar, tunangan atau suaminya. Manajemen sangat khawatir para fans akan kehilangan minat untuk membeli CD Single dan tiket Teater jika melihat Oshimennya memiliki relationship dengan orang lain. Tapi, mari kita ambil contoh pop culture yang berasal dari belahan bumi lainnya. Justin Bieber adalah seorang penyanyi dengan hampir 99,9 % jumlah fans nya adalah wanita. Dia bekerja dengan mempertahankan image nya sebagai idola para wanita, namun si Justin ini juga ngedate dengan banyak selebritis seperti Selena Gomez. Jadi, sebenarnya dia tu concern sama penampilannya, tapi seluruh stafnya ga ngelarang Justin buat ngedate sama siapapun. Kita sekarang pindah ke Korea Selatan yang terkenal dengan K-POP nya. Dalam industri K-POP yang sangat ketat, meskipun seluruh entertainment companies nya sangat "sensitif" dengan peraturan love-ban, tapi para member K-POP sering mengakui bahwa mereka memiliki hubungan ketika ditanyai oleh media dan tidak menyangkalnya (contoh : seperti hubungan antara EXO Kai dengan F(x) Krystal ) . Yang jadi pertanyaannya adalah, mengapa aturan love-ban ini diperbolehkan di negara-negara Occidental dan Oriental seperti Amerika & Korea sedangkan tidak boleh / dilarang di Jepang ? Terutama dalam kasus " Idol " .
Jawab ;
Analisa Pertama, karena ini adalah tentang culture atau budaya. Amerika telah membangun image kebudayaan mereka sebagai negara yang bebas dan terbuka (liberal), jadi akan sangat sulit untuk melarang seseorang untuk mencintai orang-orang yang terkenal seperti contohnya Justin Bieber. Jika manajemen Justin Bieber membuat strategi untuk menjauhkan para hardcore fans dari Justin, maka akan menjadi bumerang bagi mereka, manajemen akan disalahkan karena akan membuat sang artis tertekan. Di dunia K-POP, mungkin faktornya lebih ke Umur dan Pengalaman dari sang artis sendiri. Ketika manajemen tahu bahwa fanbase sang artis sudah cukup dewasa untuk menerima bahwa Idolanya itu berpacaran, maka mereka akan mencabut love-ban itu. Akan tetapi, jika seorang member trainee K-POP baru saja memulai debut dengan grupnya, akan lebih baik untuk tidak melakukan hal-hal yang "merugikan" bagi para calon fansnya (seperti ngedate) karena akan menghambat karir mereka di Industri K-POP. Di negara Jepang, sejarah hirarki antar genre (jenis kelamin) sangatlah kuat. Dalam sebuah keluarga di Jepang, para ayah akan bekerja dan si Ibu akan tinggal dirumah untuk mengurus anak-anak, ini adalah pattern yang sudah lama di wariskan secara turun-temurun disana. Sexism masih berakar dalam benak orang-orang jepang, sehingga its ok jika mereka melakukan gravure photoshoot pada gadis-gadis Idol yang kebanyakan masih sangat muda, karena itu juga untuk mempromosikan para idol ini sebagai seorang yang cute dan innocent. Tanpa disadari, masyarakat Jepang yang paradoks ini (sebenarnya) masih memungkinkan untuk bisa mengerti hak-hak seorang wanita dalam menjaga arti seorang Idol yang sebenarnya.
Analisa Kedua, kita bisa bilang bahwa hal itu terjadi karena kesalahan dari fans yang tidak realistis tentang konsep Idol itu sendiri. Sebelum menjadi seorang Idol, para gadis ini adalah seorang manusia biasa. Kalian tentu tidak bisa mencampurkan logika dengan perasaan, karena logika berasal dari otak sedangkan perasaan berasal dari hati. Apabila seorang idol yang kalian dukung merasa nyaman dan bahagia dengan orang lain, bukankah kalian harusnya merasa senang atas kebahagiaannya itu ? Kalian jangan ngeoshiin atau ngedukung member karena pengen ngedate sama doi dimasa depan, itu salah ! . Kalian bisa ngefans dengan seseorang tanpa harus secara fisik suka pada mereka, seperti banyak para remaja yang menyukai band Guns & Roses atau X Japan. Rasa cinta dari fans terhadap pujaan / idolanya itu berbeda, lebih ke dalam sisi personal gitu. Tapi, mencintai atau menyukai seseorang di usia 17 tahun itu berbeda dengan rasa cinta yang dirasakan pada usia 26 atau 40 tahun. Menjadi seorang remaja, harus hidup semaksimal mungkin untuk meraih cita-cita.
Skandal Minegishi Minami membuat semua pandangan mata dunia tertuju pada Jepang |
Beberapa tahun yang lalu, sebuah perusahaan menggugat seorang gadis untuk "pelanggaran kontrak kerja" yang menyebabkan Idol Grup dibawah naungannya itu gagal dipasaran karena si gadis berkencan dengan salah satu fansnya. Gadis muda itu membela diri dan berkata bahwa dirinya tidak pernah ngedate sama siapapun, meskipun kita tau kalo itu hanyalah sebuah " formalitas " saja untuk menghindari kasus ini. Hasil dari pengadilan sendiri adalah menjatuhkan vonis bahwa si gadis memang bersalah karena melakukan hal yang membuat grup merasa dirugikan, akan tetapi karena si gadis ngedate tanpa ada maksud untuk merugikan grupnya itu, maka dia dibebaskan tanpa harus membayar gugatan yang dilayangkan oleh perusahaan.
Ada perbedaan yang besar antara budaya Eropa dengan Asia. Yang pertama adalah tentang freedom atau kebebasan, tapi dalam sudut pandang orang Asia, Freedom adalah sebagai Tanggung Jawab. Orang-orang Jepang sangatlah serius dalam melakukan pekerjaannya. Meskipun kalian punya kebebasan untuk datang dengan memakai T-Shirt dan celana jeans, tapi jika kalian diharuskan untuk terlihat rapi dalam interview kerja, maka kalian pasti akan memakai suit, karena jika tidak, kalian akan dicoret dan dianggap tidak serius. Dalam dunia entertain, sudah seharusnya kalian tidak berperilaku aneh atau nyeleneh karena akan menjadi sebuah ancaman bagi grup atau perusahaan. Akan tetapi, aturan ini tidak dapat diterapkan untuk semua orang karena dalam setiap pribadi masing-masing memiliki situasi yang berbeda.
Mari kita ambil contoh dari Idol yang berasal dari AKB48, Watanabe Mayu. Mayu sangatlah populer dan cerdas diusia yang sangat muda. Ya, kita bisa asumsikan bahwa dalam masa remaja Mayu, dia tidak memiliki waktu luang untuk bisa bermain seperti gadis remaja pada umumnya, karena dia tau jika dirinya terlibat sebuah hubungan gelap, namanya akan terpampang sangat jelas di halaman pertama tabloid dan membuat gempar fandom fansnya. Mayu sangatlah serius dengan image Idolnya karena dia sadar, sebuah insiden bisa menghancurkan momentumnya sebagai Idol nasional. Di sisi lain, jika kalian " tidak dikenal " seperti member Kenkyuusei di AKB, kalian mau lakuin apapun pasti gaakan ke detect oleh manajemen dan tidak akan berdampak sama sekali pada status kalian sebagai Idol, kalian punya banyak free time dibandingkan dengan member yang populer. Mungkin inilah alasan kenapa skandal Sasshi terekspose ke media saat dia menjadi member yang terkenal beberapa tahun kemudian.
Mari kita ambil contoh dari Idol yang berasal dari AKB48, Watanabe Mayu. Mayu sangatlah populer dan cerdas diusia yang sangat muda. Ya, kita bisa asumsikan bahwa dalam masa remaja Mayu, dia tidak memiliki waktu luang untuk bisa bermain seperti gadis remaja pada umumnya, karena dia tau jika dirinya terlibat sebuah hubungan gelap, namanya akan terpampang sangat jelas di halaman pertama tabloid dan membuat gempar fandom fansnya. Mayu sangatlah serius dengan image Idolnya karena dia sadar, sebuah insiden bisa menghancurkan momentumnya sebagai Idol nasional. Di sisi lain, jika kalian " tidak dikenal " seperti member Kenkyuusei di AKB, kalian mau lakuin apapun pasti gaakan ke detect oleh manajemen dan tidak akan berdampak sama sekali pada status kalian sebagai Idol, kalian punya banyak free time dibandingkan dengan member yang populer. Mungkin inilah alasan kenapa skandal Sasshi terekspose ke media saat dia menjadi member yang terkenal beberapa tahun kemudian.
Dalam kasus skandal Miichan, masalahnya adalah bahwa dia bukan hanya seorang member yang populer saja, tapi juga kapten dalam Team AKB48 ! Orang-orang asing pasti tidak tahu bahwa dalam budaya Jepang, jika seseorang melakukan kesalahan, mereka akan mencukur habis rambut mereka (selain harakiri). Miichan melakukan itu karena dia merasa bersalah. Tapi, dalam koran yang dirilis oleh media asing, dengan sedikit caption dibawah foto Miichan yang sudah plontos, tersirat dalam benak orang-orang asing bahwa itu adalah punishment dari manajemen yang diberikan kepada Miichan karena telah melanggar peraturan. Gosip "berbahaya" ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia dan hal ini merupakan sebuah pukulan telak bagi idol entertaintment. Tidak peduli pada apa alasan yang sebenarnya dalam insiden Miichan, karena kerusakan itu telah terjadi.
Shunkan Bunshun menjadi salah satu media yang paling depan dalam mengabarkan banyak skandal yang di alami oleh member Idol grup |
Faktanya, ini bukan hanya tentang perilaku fans terhadap idolanya yang menentukan adanya aturan larangan cinta. Dalam kasus skandal Kashiwagi Yuki dengan Tegoshi Yuya, itu terserah pada fans nya untuk memutuskan apakah mereka ingin terus mengikuti Yukirin atau tidak. Kasus skandal Matsumura Sayuri (lihat foto diatas) bahkan lebih pahit dari yang dialami oleh Yukirin karena Nogizaka memiliki image kuat sebagai idol grup yang calm & elegant dibandingkan dengan 48 sehingga partisipasinya dalam single " Inochi wa Utsukushii " pun di copot. Image tidak hanya ditunjukan kepada fans saja, perusahaan-perusahaan besar (mereka adalah sumber pendapatan utama bagi grup) pun pasti tidak akan memilih gadis yang mempunyai image negatif untuk mengendorse produk-produk mereka. Tidak peduli apakah itu benar atau tidak, kasus skandal akan membuat impian Idol grup menjadi sirna. Apakah kalian masih ingat ketika Kouhaku Utagassen 2014 lalu dimana para panitia lebih memilih HKT48 dibandingkan Nogizaka46 yang saat itu sedang naik daun ? Ya, dibatalkannya penampilan Nogizaka karena liputan negatif dari berita skandal Matsumura.
Mengapa manajemen tidak mau mengambil keputusan dan selalu bersikap ambigu mengenai hal ini ? Karena kedua pilihan memiliki dampak yang negatif ; Jika kalian membuat rules love-ban, kalian akan dipandang sebagai perusahaan yang menekan hak dasar seorang wanita, dan jika kalian secara resmi mengizinkan para member ini berpacaran, tidak ada jalan untuk kembali dan reaksi fans pasti akan sangat kecewa. Jadi, cara alternatifnya adalah " Mencoba untuk tidak tertangkap media " atau " menyesuaikan diri dengan situasi " . Dalam kasus Yukirin, manajemen memutuskan untuk "lepas tangan" karena dia adalah member yang sangat penting bagi Grup, sama halnya dengan yang di alami oleh Sasshi. Kita tidak bisa mengatakan hal yang sama untuk Murashige Anna yang mendapatkan perma-ban dari senbatsu HKT48, atau Owada Nana dan Nishino Miki yang langsung graduate setelah tertangkap basah sedang berjalan bersama dengan member ex-Johnny Acs pada jam 2 malam.
Love-ban rules bisa dibilang sebagai aturan yang bukan hanya berasal dari para fans untuk oshimennya, tapi juga sebagai peraturan pendisiplinan diri bagi para member, sama seperti saat kalian berkomitmen terhadap pekerjaan kalian di kantor. Kedisiplinan diri ini akan meningkat saat kalian menjadi populer dimata masyarakat. Ketika seseorang mencoba untuk menyeimbangkan kedua sisi mata pisau ini (Menjadi Idol yang hebat tapi memiliki relatioship dengan orang lain), yang bisa dilihat hanyalah sebagai sebuah kecerobohan terhadap pekerjaan kalian. After all, Kikuchi Ayaka atau Komori Mika memutuskan untuk graduate dari AKB lalu kemudian mereka menikah. Ketika seseorang keluar dari dunia Idol, para fans akan sangat bahagia jika melihat Oshimennya itu juga bahagia karena mereka telah melewati " Idol phase " dalam hidup mereka. Matsui Jurina dari SKE48 pernah berkata, " Aku akan berkencan setelah selesai menjadi seorang Idol, tapi untuk saat ini, aku ingin fokus dulu dengan pekerjaanku ! "
Untuk menjawab pertanyaan apakah love-ban ini sesuatu yang fair atau tidak ? sangat sulit untuk mencari jawaban yang tepat karena terdapat feeling yang terlibat dalam hal ini. Secara pribadi, ane sendiri ga suka kalo Oshimen kena berita skandal. Tapi, apa yang ane yakini sekarang adalah bagi orang Jepang, Renai Kinshi Jourei adalah self inflicted rule. Tergantung dari seberapa serius kalian ingin menjadi seorang idol. Jika kalian tidak bisa menerima kehidupan cinta kalian dikekang, janganlah jadi seorang idol ! Idol tidak hanya menjaga image nya sendiri, tapi juga bertanggung jawab atas image grupnya juga. Ketika orang-orang berkomentar kalo skandal yang di alami Sasshi itu tidak mempengaruhi popularitas si Sasshi di mata seluruh fans, karena ingatlah bahwa skandal itu terjadi ketika Sasshi masih menjadi Kenkyuusei, dia bahkan hanya menjadi " figuran " dalam MV " Everyday Katyusha " .
Jika Oshimen ane tertangkap dalam sebuah skandal, ane mungkin bakalan kecewa banget. Bukan karena ane nganggep dia tu pure & Innocent (come on ! cewe juga pasti punya libido dan pengen banget ngerasain gimana pacaran), tapi karena dia beresiko untuk merusak reputasi dirinya sendiri dan juga grupnya. Dia sadar sama resiko yang bakalan dihadapinya, dan dia tetep lakuin itu. To be responsible, is a form of respect.
Kedepannya, kita mungkin akan melihat perubahan dari pola pikir semua orang, dengan Industri yang akan lebih menerima seorang Idol sepenuhnya. Karena tidak ada definisi yang tepat ; apa itu Idol ?
haha hubungan antar member aja agar fans yurri berbahagia
ReplyDeletebisa kah AKB48 dikalahkan oleh BABYMETAL dan XJapan disituasi sekarang ini???
ReplyDelete